Kolaborasi Direktorat PAUD dan UNICEF Lakukan Bimtek Transisi PAUD-SD untuk Penguatan Perubahan Pembelajaran

Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen/PDM) berkolaborasi dengan United Nations Children's Fund ( UNICEF) organisasi PBB yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang melakukan kegiatan Bimbingan Teknis Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan. Kegiatan Bimtek Transisi PAUD-SD Penguatan Perubahan Pembelajaran sebagai langkah dalam memberikan pembekalan dan memperkuat satuan pendidikan (Satpen) dalam mengimplementasikan perubahan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi anak.

“Dengan memiliki kemampuan enam fondasi maka anak mendapatkan haknya. Enam kemampuan fondasi harus dibangun secara utuh dan berkelanjutan yang harus disertai kuatnya komitmen seluruh ekosistem pendidikan dalam mendukung penguatan implementasi gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dalam mencapai tiga target perubahan,” ujar Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Komalasari ketika membuka Bimbingan Teknis Transisi PAUD-SD untuk Penguatan Perubahan Pembelajaran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Sasaran kegiatan Bimbingan Teknis Transisi PAUD-SD untuk Penguatan Perubahan Pembelajaran adalah Guru PAUD dan Guru SD Kelas Awal Kab. Manggarai Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten Maggarai Barat, dan Direktorat PAUD.

Kegiatan Bimbingan Teknis Transisi PAUD-SD untuk Penguatan Perubahan Pembelajaran bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan pemahaman peserta terhadap perubahan pembelajaran dari PAUD ke SD kelas awal untuk penguatan pengembangan kemampuan fondasi
  2. Meningkatkan pemahaman peserta terhadap aksi konkrit dalam mendukung gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan

Menurut Direktur PAUD, sudah menjadi hak seorang anak untuk mendapatkan fase fondasi yang baik sehingga mereka mempunyai kematangan sosial, emosinal kemampuan literasi dan numerasi latar serta kemampuan dasar lainnya sehingga mereka siap menjadi pembelajar yang baik di sekolah kelak.

“Kemampuan fondasi ini sangat berkaitan dengan pengalaman lingkungan dan budaya bagi seorang anak dengan tetap memperhatikan setiap hak anak terutama hak belajar sambil bermain. Membangun kemampuan fondasi ini merupakan bentuk pengenalan pertama anak terhadap nilai-nilai baik yang akan menjadi fondasi karakter anak kelak,” paparnya Adapun 6 kemampuan fondasi anak usia dini tersebut adalah:

Mengenal Nilai Agama dan Budi Pekerti

Untuk membantu anak dalam mengenal agama dan budi pekerti bisa distimulasi dengan pengenalan konsep Tuhan Yang Maha Esa dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai dengan agama masing-masing dan membantu anak agar dapat menjalin pertemanan dengan teman-teman sebayanya baik yang memiliki agama yang sama maupun dengan teman yang berbeda agama.

Keterampilan Sosial dan Bahasa

Fondasi ini dapat mentimulasi kemampuan sosial dan bahasa anak dengan memberikan contoh dalam mengucapkan kalimat tolong, terima kasih dan maaf saat berinteraksi dengan anak, serta penempatan dari masing-masing kata tersebut.

Kematangan Emosi

Untuk mentimulasi kematangan emosi anak, dapat mengajarkannya tentang toleransi dalam menunggu dan membantu anak dalam mempertahankan perhatian penuh saat mengikuti kegiatan di dalam kelas--kemampuan mengikuti kegiatan kelas ini dapat dilihat saat anak sedang mengikuti kegiatan di sekolah.

Pemaknaan Terhadap Belajar Positif

Beberapa hal yang menjadi tanda bahwa anak telah memiliki kesan positf terhadap proses belajar adalah senangnya anak untuk datang ke sekolah, anak juga tidak pantang menyerah dan mau mencoba kembali setiap kesalahan yang ia kerjakan, serta anak telah menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Keterampilan Motorik dan Perawatan Diri

Fondasi ini bisa mentimuliasi anak agar mereka mampu mengelolah barang-barangnya sendiri untuk dibawa ke sekolah--dengan mengetahui barang miliknya dan membereskannya sendiri, serta mampu menjaga kebersihan dirinya sendiri.

Kematangan Kognitif untuk Mengikuti Kegiatan Pembelajaran

Anak yang telah memiliki kematangan kognitif ditandai dengan kemampuan menyimak dan menyampaikan gagasan dengan baik, anak juga mampu menyadari hubungan antara angka dengan huruf serta kata dan bilangan, anak juga telah mampu menghitung jumlah benda serta memahami konsep waktu (sekarang, nanti, kemarin, hari ini, besok, lama, sebentar, pagi, siang dan malam).

 

Peliput Aldo

Penyunting Eko Harsono

Mari jaga hak anak dengan memberi dukungan penuh pada Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan!

Kembali ke Atas