Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Kemendikbudristek mengedepankan semangat kebersamaan melalui seruan “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar.” Sebab mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat harus saling melengkapi dan menguatkan. Dalam hal ini para pelaku dunia usaha khususnya, perlu menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab untuk upaya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

“Kebijakan dan aturan yang ditetapkan pemerintah tidak akan bisa mencapai tujuannya jika tidak ada dukungan dari masyarakat, sebagai pelaksana di lapangan. Tapi pada saat yang sama masyarakat juga membutuhkan pemerintah untuk mewujudkan aspirasi dan harapannya.

“Jadi keduanya ini harus saling menguatkan,” papar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada saat membuka webinar Kemitraan Pemerintah-Swasta dalam Mendukung Program Merdeka Belajar, Senin, 24 Mei 2021.

Nadiem mengingatkan, pihak-pihak swasta yang sudah memberikan sumbangsih terhadap pendidikan Indonesia jangan hanya untuk menuntaskan kewajiban CSR semata, namun harus bersifat berkelanjutan. Salah satu contohnya kerjasama yang terjalin antara Kemendikbudristek dan pihak Danone Indonesia.

“Kemitraan Kemendikbudristek dan Danone Indonesia ini menjadi salah satu praktik baik kemitraan pemerintah dan swasta di bidang pendidikan. Khususnya dalam memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran berkualitas di masa pandemi Covid-19,” tutur Mendikbudristek.

Kerjasama antara pemerintah dan PT Danone Indonesia ini merupakan salah satu solusi dari tantangan terbesar dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama pandemi, akibat belum meratanya akses infrastruktur teknologi dan internet, khususnya di daerah 3T.

“Melalui kemitraan dengan Danone Indonesia ini kami mendistribusikan kurang lebih sebanyak 33.000 eksemplar modul pembelajaran jarak jauh tingkat SD untuk 146 sekolah di 12 kecamatan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Modul-modul tersebut ditujukan untuk pembelajaran di rumah dan bimbingan guru serta orang tua,” kata Nadiem.

Tidak berhenti sampai di situ, Danone Indonesia juga terus mengupayakan dukungan pendidikan yang berkelanjutan dengan Kemendikbudristek, diwujudkan melalui pembiayaan materi edukasi, literasi dan penguatan karakter sebanyak 8.200 eksemplar buku tentang lingkungan, pengolahan sampah dan kesehatan.

“Saya berharap praktik baik kemitraan pemerintah dan swasta yang telah diwujudkan oleh Danone Indonesia dan Kemendikbudristek dapat menginspirasi semua pihak swasta. Mari bersama kita menjadikan kebutuhan siswa akan pendidikan yang berkualitas dan inklusif sebagai prioritas kita, dan satukan langkah kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa” kata Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Jumeri, S.T.P., M.Si., Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah mengatakan, kemitraan antara pemerintah dan swasta berperan penting meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai bentuk kegiatan. Termasuk kemitraan bersama Danone Indonesia.

“Perwujudan kerjasama Kemendikbudristek dengan Danone Indonesia merupakan salah satu contoh praktik baik yang dapat dilakukan oleh dunia industri yang memiliki komitmen terhadap pembangunan manusia Indonesia unggul,” imbuh Jumeri.

Ia juga menegaskan kemitraan dalam pendidikan merupakan kunci bagi keberhasilan pengelolaan sekolah saat ini, dimana dapat dikatakan sebagai era kemitraan dan kolaborasi.

“Diharapkan setiap lembaga harus memperkuat dirinya dengan mitra kerja. Sekolah dapat memanfaatkan berbagai sumber yang ada pada orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah dapat menjadikan keluarga dan masyarakat sebagai jalinan  mitra kerja sekaligus,” kata Jumeri.

Sementara itu, Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia menjelaskan, Danone Indonesia sangat percaya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus bisa memberikan dampak yang positif untuk kesehatan hidup manusia.

“Jadi, baik dari segi bisnis maupun dari segi inisiatif berkelanjutan, kita selalu ingin memastikan bisa merangkul berbagai mitra dan pemangku kepentingan, khususnya dalam hal ini adalah Kemendikbudristek,” ujar Vera.

Kemitraan Danone Indonesia dengan Kemendikbudristek diawali dengan penandatanganan nota kesepamahaman pada tahun 2020. Kemudian dilanjutkan pada bulan Maret 2021 dengan perjanjian kerjasama. Khususnya mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi dengan mendistribusikan modul pembelajaran untuk anak-anak yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Kami berharap distribusi kali ini bisa bersama-sama menghindari potensi lost learning anak-anak kita, khususnya di kawasan Belu karena keterbatasan situasi di saat pandemi Covid-19. Kami juga berharap kemitraan ini tidak berhenti di sini dan juga bisa memberikan inspirasi kepada banyak pihak yang lain. Baik swasta maupun komunitas untuk bersama-sama bergerak menciptakan Merdeka Belajar,” katanya.

Beberapa program berkelanjutan terkait edukasi yang dilakukan oleh Danone Indonesia bermitra dengan Kemendikbudristek, terutama untuk mendukung optimalisasi proses pembelajaran di  masa pandemi Covid-19, diantaranya adalah :

1. Dukungan Penyediaan dan Pendistribusian 33.560 eksemplar Modul Pembelajaran Jarak Jauh Luring Tingkat SD untuk 146 SD di 12 Kecamatan, Kabupaten Belu – NTT. Bersamaan dengan paket modul PJJ tersebut, disertakan juga modul supplementasi edukasi dari program-program keberlanjutan Danone untuk penguatan karakter, yaitu 5 Potensi Prestasi Generasi Maju, Edukasi hidrasi sehat Ayo Minum Air (AMIR), dan Edukasi memilah sampah (Sampahku Tanggungjawabku) bagi Siswa, Guru, dan Orangtua.

2. Program Kelas Generasi Maju dalam bentuk dukungan Pendidikan berupa akses ke platform Ruang Guru untuk 1.000 anak SD. 

3. Program Rumah Belajar Generasi Maju yang merevitalisasi PAUD binaan di Bantul, Jawa Tengah dan Manggarai Barat, NTT, bekerjasama dengan Alfamart group.

4. Digitalisasi modul pembelajaran Sampahku Tanggung Jawabku: edukasi pengelolaan sampah melalui E-learning interaktif yang dapat diakses di platform digital Sekolahmu.

Selain kegiatan-kegiatan diatas, tentunya ke depan masih ada berbagai peluang kemitraan yang dapat dilakukan. Diantaranya adalah program Kantin Sekolah Generasi Maju untuk penguatan gizi anak sekolah. (Hendriyanto)