Kisah tragis yang menimpa Farhan Febrian, 9 tahun, sampai juga ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Rajapolah, Ciasem, Subang, Jawa Barat itu meninggal dunia tertimpa tembok pagar sekolahnya sendiri. Musibah itu terjadi pada Rabu, 25 November 2020.

Mendapat kabar tersebut dari media, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd langsung mengutus dua pejabat fungsional Direktorat Sekolah Dasar mengunjungi keluarga Farhan. Tujuannya menyampaikan bela sungkawa dan mendengar langsung dari keluarga korban tentang apa yang terjadi.

Dua pejabat fungsional tersebut adalah Analis Kebijakan Ahli Madya Bambang Hadi Waluyo, M.Pd dan Pengembang Teknologi Pendidikan Ahli Muda Djoko Setio, M.Ak. Keduanya diterima di rumah Ujang, kakek almarhum Farhan Febrian, Jumat, 27 November 2020. Ayah dan Ibu almarhum, serta sanak saudara juga kumpul di sana.

”Pertemuan itu berlangsung penuh haru,” cerita Bambang. Pada kesempatan itu, Bambang dan Djoko menyampaikan salam dan ‘kadedeuh’ dari Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud kepada keluarga almarhum Farhan Febrian.

Ujang bercerita bahwa cucu kesayangannya itu sedang bermain di sekolah yang kebetulan berdekatan dengan Balai Desa. Di sana sedang ada pembagian bantuan sosial sehingga banyak warga berkumpul. Farhan dan temannya bermain di sekitar tembok sekolah yang ternyata sudah rapuh. Beberapa saat kemudian tembok itu roboh menimpa Farhan.

”Kami juga sudah melihat langsung kondisi sekolah dan tembok pagar yang roboh itu,” kata Bambang yang dalam kunjungan itu didampingi pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, yaitu Mukfi Efendi (Kabid Pembinaan SD) dan Maman (Kasi Kelembagaan dan Sarpras). Hadir pula Korwil Disdikbud Kecamatan Ciasem, para pengurus PGRI dan pengurus KKKS Kec. Ciasem.

”Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua sehingga jangan sampai terulang lagi. Semoga keluarga korban juga diberikan kekuatan dan ketabahan, dan almarhum Farhan Febrian mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Bambang. (Hendriyanto)