Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kemendikbud berjalan sukses dan lancar. Setiap hari, sekitar 300 pegawai disuntik vaksin. Bertempat di gedung Kemendikbud Cipete, Jakarta, vaksinasi dilaksanakan selama empat hari yaitu pada tanggal 8, 9, 10 dan 12 Maret 2021.
Direktur Jenderal PAUD Dasmen, Jumeri, STP, M.Si mengatakan, vaksinasi ini bertujuan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah berpartisipasi dalam program vaksinasi tahap pertama. Untuk penyuntikan vaksin Covid-19 tahap kedua di lingkungan Ditjen PAUD Dasmen akan dilaksanakan tiga pekan ke depan.
“Sebagai pegawai pemerintah sudah tentu bapak dan ibu yang sudah menerima vaksin harus menjadi duta-duta vaksinasi bagi masyarakat. Bapak dan ibu juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat, keluarga, sanak saudara dan tetangga agar dapat memiliki keyakinan yang sama bahwa vaksinasi Ini aman. Tidak ada efek yang merugikan kita dan bahkan membuat kita lebih sehat,” katanya Dirjen PAUD Dasmen.
Sekretaris Ditjen PAUD Dasmen, Dr. Sutanto, S.H., M.A., mengungkapkan pengalamannya disuntik vaksin Covid-19 Sinovac. “Alhamdulilah semua berjalan lancar, tidak ada gejala apa-apa seusai divaksin. Bahkan disuntiknya pun tidak sakit. Saya membuktikan sendiri vaksin ini aman dan tentunya halal. Oleh karena itu saya menghimbau semua pegawai Ditjen PAUD Dasmen tidak ragu ikut vaksinasi,” kata Sutanto.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd mengingatkan seluruh pegawai untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi ini. Karena ini adalah kesempatan yang diberikan oleh pemerintah untuk membentuk kekebalan kelompok terhadap Covid-19. Sehingga pegawai bisa bekerja tanpa rasa khawatir dan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.
”Terima kasih saya sampaikan kepada kawan-kawan pegawai Direktorat Sekolah Dasar yang sudah divaksin Covid-19 tahap pertama. Jangan lupa ikut vaksinasi tahap kedua nanti, supaya kita bisa melindungi diri kita dan orang lain dari penularan virus corona,” kata Sri Wahyuningsih.
Bambang Hadi Waluya, S.Pd., M.Pd., Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud menjelaskan proses vaksinasi yang telah ia jalani, mulai dari pendaftaran, diwawancara oleh tenaga kesehatan dalam rangka screening, disuntik vaksin, diobservasi selama 30 menit, dan kemudian diperbolehkan pulang.
“Pada saat screening kita ditanya terkait riwayat penyakit yang pernah kita alami. Nanti diputuskan apakah dilanjutkan disuntik vaksin atau ditunda. Ada beberapa orang yang ditunda karena ketika diperiksa misalnya tekanan darahnya tinggi, dan akan dilanjutkan jika sudah kembali fit,” tutur Bambang.
Setelah lolos screening, peserta vaksinasi mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Sinovac. Mereka yang sudah disuntik vaksin dipersilahkan duduk menunggu selama 30 menit untuk memastikan tidak ada reaksi atau gejala yang berarti. Setelah itu peserta pun dikonfirmasi oleh petugas dan diperbolehkan pulang.
“Saya berharap kita semua bisa mendukung vaksinasi ini sehingga Covid-19 bisa segera lenyap dan kehidupan bisa normal Kembali. Kepada para ASN, mari kita sama-sama sosialisasikan vaksinasi ini pada lingkungan sekitar kita,” katanya.
Komalasari, Tim Administrasi Sarana Prasarana Direktorat Sekolah Dasar merasa lega setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Ia berharap vaksinasi ini bisa segera memutus mata rantai penularan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud khususnya, dan di Indoensia pada umumnya.
“Saya menghimbau kepada masyarakat tidak usah takut dengan vaksinasi Covid-19. Karena ini untuk membantu melindungi kita dari penularan Covid-19. Selain itu juga untuk mencegah menularkan virus corona kepada orang lain. Bagi yang sudah divaksin jangan merasa sudah kebal, kita harus tetap menjaga imun, menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan 3M,” ujarnya. (Hendriyanto)