Bandung, Jawa Barat – 28 Oktober 2019. “
Kegiatan pengintegrasian nilai-nilai PPK - Penguatan Pendidikan Karakter melalui olahraga sepak bola dapat menumbuhkan semangat belajar dan mengoptimalkan potensi peserta didik sehingga menjadi warga negara yang memiliki karakter kuat, mencintai bangsanya dan mampu menjawab tantangan masa depan” berikut sambutan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar dalam
Panduan Sepak Bola untuk Semua di Sekolah. Sepak Bola tidak sekedar menyehatkan dan menggembirakan, namun juga dapat dijadikan metode pembelajaran Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. Demi membekali para guru Sekolah Dasar (SD) dalam mempraktikkannya dengan peserta didik,
Panduan Sepak Bola untuk Semua di Sekolah dikembangkan oleh Kerja Sama Jerman – program GIZ Sport for Development (S4D) Indonesia yang mendapat mandat dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) – untuk diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud). Mitra-mitra sepak bola seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) dan Federasi Sepak Bola Australia (FFA) dalam kerangka kerja sama proyek Sepak Bola untuk Pembinaan Karakter turut memberikan kontribusi berarti dalam penyusunan Panduan ini. Sebagai suplemen dari rangkaian buku ekstrakurikuler olahraga untuk SD yang telah terlebih dahulu diterbitkan oleh Kemdikbud, Panduan ini menawarkan serangkaian informasi dan contoh pembelajaran Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui latihan/permainan sepak bola.
Teknik sepak bola dasar seperti
dribbling, passing, first touch dan
shooting dikombinasikan dengan topik-topik utama PPK seperti gotong royong, kerja sama, pencegahahan tindak kekerasan, pemeliharaan kesehatan serta berbagai kecakapan hidup lainnya dapat dipraktikkan oleh guru bersama peserta didik dengan memanfaatkan sumber daya yang mudah didapat di sekitar sekolah. Latihan-latihan tersebut dirancang secara praktis dan menyenangkan untuk dipraktikkan dalam kegiatan intra maupun ektrakurikuler, serta dikemas secara menyenangkan dan inklusif oleh guru yang memberikan teladan (
role model) serta mempromosikan “olahraga untuk pembangunan” atau
sport for development (S4D). Kecakapan hidup tersebut akan mempersiapkan para peserta didik dalam membangun bangsa dan negara serta memberikan mereka nilai tawar yang lebih di dalam dunia kerja di kemudian hari.
Peluncuran Panduan ini bertepatan dengan kegiatan pembukaan “Semiloka Pembinaan Kepelatihan Olahraga Sepak Bola di Sekolah Dasar” periode kedua tahun 2019 yang dihadiri oleh para pejabat Kemdikbud, khususnya Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, perwakilan Kerja Sama Jerman, serta 60 guru sekolah dasar yang diseleksi dari seluruh Indonesia.
Kegiatan-Kegiatan Proyek Sepak Bola untuk Pembinaan Karakter

Panduan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan Kursus Lisensi D & S4D yang didukung oleh Kemitraan Olahraga untuk Pembangunan, dan dilaksanakan di tahun 2018 oleh jajaran PSSI Asprov Jawa Timur dan Maluku beserta Askab/kot. 14 kursus di Jawa Timur dan 4 di Maluku telah menghasilkan 380 guru SD dan SMP yang berlisensi D & S4D. Angka tersebut menambah jumlah guru yang telah memiliki lisensi karena terdapat 120 guru SD yang juga telah dilatih oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar pada 2018. Selain para guru, telah dilakukan juga
workshop Monitoring dan Evaluasi (M&E) untuk Kemdikbud dan 17 perwakilan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di Jawa Timur dan Maluku pada bulan Juli 2019 dimana telah disepakati serangkaian indikator M&E dan rekomendasi pelaksanaan kegiatan monitoring untuk memantau para guru dalam penerapan kegiatan di sekolah.
Kemitraan Sepak Bola untuk Penguatan Pendidikan Karakter

Kemitraan multiaktor “
Sport for Development / Sepak Bola untuk Pembinaan Karakter” bertujuan untuk mengukuhkan olahraga, khususnya, sepak bola, sebagai alat & metode untuk peningkatan kualitas pengembangan karakter, kecakapan hidup serta pendidikan jasmani dan kesehatan bagi anak-anak dan kaum muda ke dalam struktur pendidikan dan olahraga di Indonesia. Kerjasama ini tidak berfokus pada olahraga elit maupun promosi bakat individu, sebaliknya mitra-mitra yang terlibat baik dari pemerintah maupun institusi olahraga Indonesia dan Internasional, sepakat menggunakan pendekatan “
Sport for All / Olahraga untuk Semua” yang bertujuan mendidik anak perempuan dan laki-laki di Indonesia sekaligus berkontribusi pada tujuan pembangunan nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama Kerja Sama Jerman - program GIZ Sport for Development (S4D) Indonesia yang mendapat mandat dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), serta mitra-mitra sepak bola seperti PSSI, Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) dan Federasi Sepakbola Australia (FFA), FIFA dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) berkontribusi dalam kerjasama S4D ini. (Aline Ardhiani)