Direktur Sekolah Dasar, Dr. Muhammad Hasbi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, kepala sekolah dan segenap guru atas atensi yang luar biasa di dalam menyambut dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Hal itu ia sampaikan dalam kunjungannya ke Polewali Mandar pada Kamis, 28 Juli 2022.
Melalui kunjungan ini, Hasbi berharap mendapatkan masukan secara langsung dari semua pihak, khususnya guru dan Kepala Sekolah berkaitan dengan dinamika yang ada, tantangan, kendala dan solusi-solusi yang sudah dilakukan. Semua masukan tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depannya sehingga pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat terlaksana dengan optimal.
Lebih lanjut Hasbi menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan ruang dan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Agar peserta didik mampu mengembangkan semua potensi secara optimal.
”Dengan memperhatikan latar belakang peserta didik yang sangat beragam, baik dari sisi kemampuan akademiknya, gaya belajarnya, minat dan bakatnya, maka dalam penerapan Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk dapat memberikan layanan pembelajaran sesuai kebutuhan dari masing-masing peserta didik melalui pembelajaran terdiferensiasi,” kata Dr. Muhammad Hasbi.
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk saat ini belum menjadi kewajiban bagi semua satuan pendidikan, dan penerapannya pun dilakukan secara bertahap di mana sekolah dapat memilih salah satu diantara tiga opsi, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Sekolah boleh memilih sesuai dengan kesiapan sekolah masing-masing.
Direktur Sekolah Dasar mengapresiasi sekolah-sekolah di Kabupaten Polewali Mandar yang telah menetapkan diri untuk memulai pelaksanaan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran 2022/2023 ini melalui pilihan mandiri belajar dan mandiri berubah.
Dalam sesi dialog dengan para guru dan kepala sekolah, Ady Sampurna Arifin dan Rusdianto mewakili Guru Penggerak yang ada di Polewali Mandar menyampaikan bahwa guru-guru penggerak sudah berusaha melakukan perannya secara optimal, membersamai guru-guru dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Namun kegiatan yang dilakukan masih bersifat sharing sukarela sesuai permintaan sekolah. Ady berharap pemberdayaan Guru Penggerak dalam berbagai kegiatan, khususnya terkait impelementasi Kurikulum Merdeka ini dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan terkoordinasi dengan baik. Ia juga berharap para Guru Penggerak yang ada kiranya bisa mendapatkan perhatian baik dari sisi kesejahteraan dan peluang-peluang untuk pengembangan karir ke depannya.
Mulyanto, Kepala SMPN 8 Polewali Mandar menyampaikan bahwa secara umum guru-guru siap dan antusias dalam memulai pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Namun demikian dengan kebijakan baru dimana guru-guru harus belajar mandiri melalui platform Merdeka Mengajar, masih mengalami berbagai kendala.
Dalam upaya untuk dapat lebih mendalami dan menguasai platform Merdeka Mengajar dan penerapannya dalam pembelajaran sampai dengan evaluasinya, guru-guru sangat membutuhkan adanya pembimbingan dan pembekalan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) dan pendampingan lebih lanjut, baik oleh pemerintah pusat melalui UPT Kemendikbudrustek yang ada di daerah maupun oleh pemerintah daerah. (*)