Rara sangat gembira ketika jam sekolah usai karena Rara boleh memilih bidang ekstrakurikuler yang diminati. Saat ini di sekolah sejak awal tahun ajaran baru, sekolah menambah kegiatan ekstra kurikuler yang bisa jadi pilihan wajib dan pilihan non wajib sehingga rara bisa menyalurkan bakatnya.
Rara memilih mengikuti menari dan pentas Rara bahkan pernah ke Malaysia sebagai salah satu bentuk pertukaran budaya pelajar antara Indonesia dan Malaysia.
Di sekolah Rara memang ekskul yang paling populer adalah kesenian hingga di sekolahnya dijuluki sekolah kesenian karena talenta Rara benar-benar dikembangkan di sini dan sekolah mampu mendanai lembaga dan warga sekolah dari pentas yang sering diadakan.
Sebenarnya Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing.
Pada umumnya guru-guru ekskul adalah guru yang berasal dari guru inti di sekolah tersebut, atau bahkan dari para orang tua murid atau mitra yang memiliki kompetensi di bidang seni, olahraga atau tulis menulis atau bidang ekskul lainnya.
Ayo kita simak jenis dan bentuk kegiatan
Ekstrakurikuler, pada pelaksanaan kurikulum 2013 dibedakan menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan .
Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan diperuntukan bagi peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Adapun pengembangan kegiatan ekstrakurikuler maka satuan pendidikan melakukan tahapan sebagai berikut :
- Menganalisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
- Mengidentifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik
- Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan
- Mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya
- Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Bentuk-Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
Berdasarkan bentuknya atau bidangnya, kegiatan ekstrakurikuler dapat dikelompokkan menjadi:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Krida
Kegiatan Ekstrakurikuler Krida misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan sebagainya.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler Karya ilmiah
Kegiatan Ekstrakurikuler Karya ilmiah misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Olah-Bakat dan Minat
Kegiatan Ekstrakurikuler Latihan Olah-Bakat dan Minat misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, bikers, jurnalistik, majalah dinding, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, fotografi, sinematografi, wirausaha, koperasi siswa, dsb.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran, retreat, dsb.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan dalam berbagai lingkup, misalnya individual di mana peserta didik mengikuti kegiatan tersebut secara perorangan. Atau dapat juga kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan secara berkelompok misalnya menurut kelompok kelas, kelompok kelas paralel, atau kelompok antar kelas.
Prinsip-Prinsip pada Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam melaksanakan dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler pada suatu satuan pendidikan haruslah memperhatikan beberapa prinsip berikut dalam pengembangannya.
1.Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif adalah bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan ekstrakurikuler tentunya menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. Tidak boleh ada pemaksaan dalam kegiatannya, terkecuali bagi pelaksanaan ekstrakurikuler yang sifatnya wajib seperti pramuka.
2. Menyenangkan
Sangat penting untuk selalu memegang prinsip menyenangkan. Setiap kegiata ekatra kurikuler yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh sekolah haruslah menyenangkan bagi para siswa atau peserta didik yang ikut di dalamnya. Kegiatan ekstrakurikuler harus dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta.
6 literasi dasar sebagai dasar program pengembangan ekstrakurikuler di sekolah yang perlu dikembangkan meliputi:
- Literasi Baca dan Tulis. Literasi ini berkaitan dengan pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh dan mengolah informasi.
- Literasi Numerasi. Seperti namanya, literasi jenis ini berkaitan dengan angka.
- Literasi Sains.
- Literasi Digital.
- Literasi Budaya.
- Literasi Finansial.
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.
6 literasi dasar perlu diperkuat pada peserta didik untuk mempersiapkan pengembangan karakter dalam berbagai jenis ekstrakurikuler yang menjadi penumbuhan karakter peserta didik kita.
Kegiatan literasi sekolah terdiri dari tiga tahap yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran
Literasi baca tulis adalah literasi yang paling awal diterapkan dalam sejarah peradaban manusia. Tergolong literasi fungsional untuk penyelesaian kehidupan sehari-hari.
Kemampuan membaca dan menulis berkorelasi positif untuk kemampuan berbahasa dan penguasaan kosa kata sehingga memudahkan seseorang untuk kemampuan berkomunikasi, daya konsentrasi dan berpikir, kemampuan menulis juga menuntut kita untuk meminimalkan tingkat stres seseorang.
Standar hidup seseorang juga berkorelasi positif ketika memiliki kemampuan baca tulis yang baik.
Literasi numerasi adalah Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan).
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya (Wikipedia).
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya.
Literasi budaya adalah kegiatan literasi untuk meningkatkan kemampuan memahami, menghargai, menganalisis, dan menerapkan pengetahuan tentang kebudayaan. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya kecintaan dan pemahaman para siswa terhadap budaya daerahnya serta budaya daerah lainnya di Indonesia.
Literasi keuangan adalah bagaimana cara mengelola uang dengan memahami perbankan, investasi, manajemen keuangan pribadi, dan penganggan. Serta memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ekstrakurikuler diterapkan di Sekolah Penggerak.
Ada hal yang perlu diamati, ketika kurikulum prototipe yang menjadi salah satu kurikulum yang akan diterapkan di sekolah penggerak, ekstrakurikuler bisa menjadi kegiatan wajib karena akan banyak pilihan sesuai minat dan bakat siswa dan sekolah diharapkan menyediakan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan anak.
Ketika penyusunan peta risiko dan program sekolah terhadap kegiatan yang akan dirancang menuntut kejelian dan kerjasama antara warga sekolah masyarakat dan pemda terkait.
Beberapa Praktik Baik Pengembangan Sekolah berbasis Ekskul
Bahkan ada pemda tertentu yang memberikan apresiasi luar biasa bagi para atlet yang berhasil mencapai tingkat nasional hingga uang puluhan juta hingga beasiswa.
Ada sebuah cerita dari salah satu atlet bulutangkis yang menjuarai di ajang O2SN tahun 2017 di Surabaya, sang anak langsung diminta masuk klub terkenal untuk dibina tetapi pelajaran yang diikuti hanya program inti selebihnya berlatih dari pagi hingga malam hari, jadi benar-benar fokus menekuni bidang yang diminati tersebut maka tak salah Si x ini menjuarai di berbagai ajang lomba, karena memang pembinaan yang serius.
Awalnya menurut sang ayah , ketika kecil dilatih olehnya dengan raket harga 50.000, x kecil begitu menikmati permainan tersebut tak dinyana sekarang gelar juara O2SN nasional berhasil disandangnya.
Contoh kedua adalah SD Insan Amanah yang berbasis teknologi ketika melakukan pameran di Medan tentang produk teknologi ramah lingkungan dari 10 produk, 3 produk dikontrak oleh perusahaan swasta untuk diproduksi secara masal , luar biasa akhirnya sekolah bisa mendanai kebutuhan warga sekolah.
Kisah ketiga adalah Sekolah Dasar Bani Hasyim yang menggaungkan 3 benda ajaib untuk menerapkan nol sampah di sekolah yaitu ketika ke sekolah harus membawa tumbler dan wadah makanan; saputangan dan kantong kain ini digunakan untuk menyimpan sisa pembelajaran berbasis project untuk dibawa pulang dan akhirnya pola ini berimbas dengan para orang tua minimal mampu mengolah limbah domestik yang masih menjadi masalah klasik di Indonesia.
Kisah keempat berbagai inspirasi yang penulis dapatkan ketika berkunjung ke Purwakarta bahwa dengan program yang diusung oleh pemda 7 poe atikan dimana selama 7 hari sekolah ada beberapa tema yang dibangun dan menumbuhkan karakter menanam di sekolah sangat bisa dicontoh oleh sekolah untuk menciptakan kemandirian di sekolah.
Kisah kelima ada salah satu sekolah swasta di Depok, yaitu Sekolah alam untuk mengenalkan budaya setiap 3 bulan mengadakan tradisional festival salah satu provinsi, contoh Jawa Barat , yang dikenalkan cerita daerahnya yang terkenal, baju adat, kuliner khas, rumah khas, bahasa, tarian , batik dan lain-lain, sehingga anak-anak lebih mengenalnya secara mendalam.
Kisah keenam adalah sekolah SDN 08 Cisereuh di Kab. Purwakarta yaitu sekolah bertema ekologi, bercocok tanam, mengolah sampah, produk minuman kesehatan, pupuk organik dan bangku yang dibuat dari mengolah sampah plastik yaitu ecobrick.
Penutup
Sekolah harus dapat mengoptimalkan potensi warga sekolah dan menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi dimasyarakat akhirnya sekolah menjadi mandiri dan mampu menjadi sekolah berbasis life skill, hard skill dan soft skill sehingga sekolah mampu menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual tinggi dan penjualan bisa juga ditempatkan di marketplace yang ada saat ini atau untuk produk pertanian untuk ketahanan pangan warga sekolah.
Diah Asih Sukesi
Depok, 7 Januari 2022