Direktorat Sekolah Dasar melaksanakan Pendampingan Bimtek UKS di SDN Pesawahan Kidul Kab. Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Tim yang bertugas adalah Diah Asih Sukesi, SE, M.Pd dan Ruslan dari Bidang Takola Direktorat Sekolah Dasar.
Materi pelaksanaan bimtek UKS adalah tentang :
a. Sekilas Tentang UKS;
b. Trias UKS;
c. Kebijakan UKS;
d. Bullying;
e. Kantin Sehat;
f. Stratifikasi UKS;
g. Pengisian stratifikasi UKS dan RTL ttg praktik baik yang akan dilaksanakan terkait UKS.
Acara dihadiri oleh Kasie Peserta Didik , Tim Puskesmas, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru Pembina UKS.
Pada acara pembukaan Pak Kasie Peserta Didik Bapak Haji Heri , MM menjelaskan mereka memiliki program ,"Tatanen di bale Atikan," yang berarti bercocok tanam di lingkungan pendidikan. Jadi sekolah-sekolah di Kab. Purwakarta sudah menciptakan pola hidup bersih dan sehat salah satunya menciptakan sekolah asri, bersih, nyaman dengan menciptakan sekolah hijau dan ini dijadikan media pembelajaran bagi peserta didiknya dan ini digagas oleh Pemda Kab. Purwakarta dan dituangkan dalam Perda Kabupaten Purwakarta.
Implementasi Pendidikan Karakter sesuai Perbup no. 69 Tahun 2015 dikembangkan melalui beberapa kebijakan yaitu 5 (Lima) Pilar Pendidikan Karakter yang digagas oleh Bapak Bupati Kang Haji Deddy Mulyadi,SH
yaitu :
- 7 Poe Atikan
Merupakan tema-tema pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai kesundaan dan dikembangkan di kabupaten Purwakarta.
Metode yang diterapkan adalah menciptakan karakter pada peserta didik dengan membangun tema-tema pembelajaran selama seminggu, ini digagas oleh Bapak Bupati Deddy tahun 2017 dan masih diterapkan hingga kini,
yaitu :
a. Hari senin dengan tema Ajeg Nusantara, mengawali proses internalisasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Ajeg, dalam bahasa Indonesia berarti tegak. Ketika dijadikan satu frase dengan Nusantara, memiliki pengertian tegaknya seluruh hamparan bumi nusantara beserta segenap tradisi dan kultur masing-masing daerahnya.
Seluruh pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik harus disinergikan dengan nilai-nilai Patriotik, potensi dan seluruh fase sejarah yang pernah terjadi di Indonesia (Nusantara).
b. Selasa, dengan tema Mapag Buana , dalam bahasa Sunda Salasa Mapag Buana. Mapag (bahasa sunda) dalam bahasa Indonesia memiliki arti menjemput sedangkan buana memiliki arti dunia. Pada tatanan teknis, seluruh jenis peradaban dunia diperkenalkan pada hari Selasa kepada seluruh siswa. Tentunya dengan berbasis IT dan penggunaan bahasa asing.
c. Rebo maneuh di Sunda tema yang diambil untuk pembelajaran hari Rabu.Maneuh sendiri, memiliki arti menetap. Sehingga secara semantik, Maneuh di Sunda menegaskan ketetapan peserta didik yang tinggal di Sunda maka sudah menjadi keniscayaan bagi mereka untuk mentransformasi dan menginternalisasi nilai-nilai kesundaan dalam kehidupan sehari-hari.Menumbuhkan budaya lokal, Misalnya, dalam hal berpakaian.
d. Kemis Nyanding Wawangi, itu tema pembelajaran setiap hari Kamis. Dalam praktiknya, pelajar dituntut untuk lebih kreatif lagi. Terutama dari sisi kepekaan sosial. Mereka diajarkan untuk lebih saling menghormati dan menebar kasih sayang antar sesama. Salah satu programnya adalah pengembangan potensu siswa dalam berbagai bidang dan menumbuhkan konsep berbagi, contoh membawa segenggam beras dengan kain jika ditotal mencapai 160 juta dan ini dibagikan oleh siswa ke tempat anak yatim di sekolah dan lingkungan sekolah serta panti jompo atau lansia yang ada di sekitar sekolah.
e. Tema hari jumat adalah Nyucikeun Diri. Hari Jumat mereka semua belajar mengasah kesucian hati, jiwa dan pikiran agar tetap terjaga dan selalu dekat dengan Tuhan, apapun agamanya. Pembelajaran hari Jumat dimulai dengan Salat Dhuha bersama yang dilanjutkan pembacaan Alquran bagi pelajar Muslim. Bagi yang non muslim, menyesuaikan dengan agama masing-masing.
f. Sabtu-Minggu merupakan penutup dari kegiatan belajar para siswa. Namun demikian, Sabtu Minggu Betah di Imah (Sabtu Minggu Betah di Rumah) bukan berarti tidak ada pelajaran bagi para siswa ini. Mereka tetap harus belajar, yakni belajar dari orang tua masing-masing. Misalnya, membantu pekerjaan rumah.
- Sekolah Ramah Anak ( SRA )
Satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang bersih, aman, sehat peduli berbudaya lingkungan hidup yang menjamin, menghargai, memenuhi dan melindungi hak-hak anak dari diskriminasi, kekerasan dan perlakuan salah lainnya.
Hal ini merupakan gerakan sosial masyarakat yang melibatkan pemerintah daerah dan sumber daya berbasis lembaga pendidikan dan sekolah.
Berupaya menangani anak yang berhadapan dengan hukum, penelantaran tindak kekerasan, eksploitasi penanganan yang salah.
Menjadi Kabupaten layak anak dengan Perbup no.02 Tahun 2021 yang berkewajiban menjamin pemenuhan hak anak, dan lain sebagainya.
- Agama dan Keagamaan Pendalaman Kitab-kitab (AKPK)
Setiap peserta didik wajib mengkaji kitab suci sesuai agamanya, untukmuslim mengkaji Al Quran sedangkan non muslim mengkaji kitan suci sesuai agamanya sehingga diharapkan toleransi antar agama dapat tercipta dan harmonisasi terjaga.
- Pendidikan Anti Korupsi
Gerakan budaya anti korupsi ini adalah menumbuhkan nilai antikorupsi sejak dini, berdasarkan 9 nilai dasar pendidikan antikorupsi.
Diantaranya : Adil, Berani, Kejujuran, hidup sederhana, tanggungjawab, kerja keras, disiplin, mandiri dan hemat.
- Tatanen di Bale Atikan (TdBA)
Program gerakan pendidikan karakter yang menumbuhkan cinta pada bumi dengan prinsip ketika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita.
Agar peserta didik memiliki karakter perkembangan dan pertumbuhan sesuai fitrahnya yaitu kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya.
Program ini terintegrasi pada pembelajaran berbasis pancaniti dan pertanian berbasis permakultur.
Pancaniti yaitu : niti harti, niti surti, niti bukti, niti bakti, niti sajati.
Kelima tahapan atikan kesundaan yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional dan setara dengan teori taksonomi bloom dan 4 pilar pendidikan versi UNESCO.
Pertanian berbasis permakultur merupakan sistem pengelolaan lingkungan yang mengutamakan paradigma bertani dimana saja.
Diah Asih Sukesi selaku narasumber menyampaikan pesan Tentang UKS paradigma baru yaitu:
- Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat harus terintegrasi dalam pembelajaran inkurikuler, kokurikuker dan ekstrakurikuler.
- Trias UKS menjadi perilaku yang terbiasa dan membentuk karakter pada anak.
- Trias UKS sebagai solusi terhadap permasalahan di masyarakat.
- Trias UKS adalah kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua dan partisipasi di masyarakat serta stake holder terkait.
- Trias UKS bisa menciptakan ketahanan pangan di sekolah
- Trias UKS bisa menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan.
- Trias UKS jadi salah satu solusi permasalahan di masyarakat salah satunya pengolahan limbah sampah, dan mengatasi," global warming climate in the world".
Di sela-sela acara narasumber menyajikan Film tentang anak disleksia yang awalnya dianggap bodoh tetapi ditangan yang tepat anak itu jadi hebat dan ini membuka cakrawala pendidik bahwa dalam mengajar harus terus belajar begitu ujar Kepsek SDN Mulya Mekar yaitu Bapak Dede .ini yang ditekankan oleh penulis bahwa perlunya tes deteksi dini pada saat penerimaan murid baru dan ini koordinasi dengan puskesmas setempat agar minat dan bakat anak bisa terdeteksi secara dini termasuk gaya belajar anak atau deteksi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Tak lupa kami juga mempromosikan media digital kami yaitu GIAT ( Galery, Informasi, Aktifitas dan Transformasi) yang disampaikan oleh Bapak Ruslan, agar mereka bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru terkait tata kelola pendidikan dan tak lupa kami menyebutkan laman kami yaitu ditpsd.kemdikbud.go.id.
Sesi jam setelah makan siang kami adakan gerakan senam otak agar para peserta lebih fress untuk mengikuti kegiatan lanjutan, termasuk pengenalan yel2 Direktorat Sekolah Dasar.
Kegiatan selanjutnya adalah penjelasan tentang Stratifikasi UKS dan Rencana Tindak Lanjut terhadap bimtek ini, sesuai dengan target yang dimiliki
Keesokan harinya diajak berkunjung ke sekolah negeri berbasis ekologi dan bertemu dengan Kepala Dinas yaitu Bapak Haji Dr. Purwanto, M.Pd sambil mengulas program pengembangan karakter yang telah dijelaskan di awal agar memudahkan para pembaca akan karakter yang akan dibangun di jenjang sekolah dasar .
Ketika berkunjung ke sekolah sdn 08 Ciseureuh Dengan model sekolah tanpa jendela dan manajemen kelas berbasis tema, dan sekolah ekologi ini memiliki tema basis pertanian dan menjaga kelestarian alam serta mengolah tanaman menjadi produk yang bermanfaat, sekolah negeri ini sudah berdiri sejak tahun 2003.
Konsep yang diterapkan oleh Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat luar biasa pendampingan UKS hanya sekedar memantapkan saja karena mereka sudah memiliki pondasi yang kuat untuk penanaman karakter peserta didiknya dengan metode yang telah diusung oleh Bupati sebelumnya saat ini Purwakarta dipimpin oleh Istri pak Deddy dan program tersebut tetap dilanjutkan.
Depok, 20 November 2021