Webinar Merdeka Belajar di Era Pandemi

Teknologi digital saat ini mendorong manusia memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia dan dapat digunakan manusia untuk mempermudah melakukan apapun yang menjadi tugas dan pekerjaannya.

Pada webinar yang bertema Merdeka Belajar di Era Digital yang tayang, Jumat 20 Agustus 2021, Jumeri, S.TP, M.Si., Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek mengatakan, berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi. Semua juga bisa mendapatkan berbagai fasilitas dari perkembangan teknologi yang terkoneksi dengan internet. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk satuan pendidikan, khususnya para pengajar agar lebih melek digital, Ending-nya, para pengajar dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengembangkan kreatifitas mengajarnya.

“Jika kita melihat di era pandemi, kebutuhan internet bagi manusia sudah hampir seperti menjadi kebutuhan primer. Banyak yang harus bekerja dan belajar dari rumah sehingga kebutuhan akses internet di rumah semakin meningkat. Bagi pendidikan, internet sangat berfungsi untuk menggali berbagai informasi tentang materi pembelajaran, mengerjakan tugas, menambah wawasan atau pengetahuan. Jadi tidak ada alasan bagi siapapun, khususnya tenaga pendidikan untuk menuntut ilmu dan menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, karena berbagai ilmu telah tersedia di internet,” tutur Jumeri.

Webinar ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbudriatek. Webinar tersebut dapat ditonton ulang di channel Youtube Direktorat Sekolah Dasar dengan link berikut ini: https://youtu.be/0R9WndncyRk.

Jumeri melanjutkan, era digitalisasi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Harus ada dukungan keterampilan dan kecakapan digital dari para penggunanya,  lebih khusus para guru dan para tenaga kependidikan. Ini disebut sebuah keniscayaan mengingat metode belajar selama pandemi Covid-19 adalah secara daring dari rumah.

Webinar Merdeka Belajar di Era Pandemi

“Guru harus cakap dan tanggap beradaptasi dengan keadaan dan membiasakan diri dengan teknologi digital. Jangan sampai teknologi yang semakin canggih dan maju, namun kita jauh tertinggal di belakang. Guru dan tenaga pendidik harus mampu meningkatkan kecakapan digital dan bijak dalam berinternet serta kreatif dan produktif dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.

Sementara itu, Evi Nur Aprianti, S.Pd., guru matematika SMP Pesantren Daarut Tauhid Bandung yang juga selaku Content Creator  menyampaikan, salah satu permasalahan yang dihadapi siswa saat belajar secara daring adalah rasa jenuh. Banyak yang terdistraksi dengan hal-hal lain. Itu membuat anak tidak fokus dengan pembelajaran karena banyak konten-konten lain di luar pembelajaran yang lebih menarik perhatian mereka.

“Sebagai tenaga pengajar, kita harus membuat saingan dari konten-konten menarik tersebut. Buat media pembelajaran atau siapkan bahan ajar yang bisa mengesankan untuk anak,” kata Evi.

Menurut Evi, ada 3 hal penting untuk membuat konten dengan memanfaatkan teknologi digital. Pertama adalah kemauan atau tekad yang kuat. Yang kedua adalah mencari referensi yang banyak ditemukan berbagai sumber di Google. Dan yang ketiga adalah berkarya.

“Jadi kalau kita tidak ingin menjadi guru yang biasa-biasa saja, maka usaha yang dilakukan pun tidak biasa. Kita sudah dimudahkan dengan adanya teknologi digital. Ini menjadi kesempatan kita untuk menambah wawasan,” ujar Evi.

Webinar Merdeka Belajar di Era Pandemi

Kemudian Evi juga bercerita terkait dengan best practice yang pernah dilakukan melalui konten. Ada komik matematika yang dibuat. Awalnya Evi melakukan pemantauan dengan bertanya terkait keinginan anak-anak didiknya. Ternyata mayoritas hobi membaca komik dan membuat komik.

“Dari situ kemudian saya coba membuat bahan ajar yang disenangi anak didik. Saya membuat komik matematika yang dibuat dalam bentuk PDF dan juga story telling dalam bentuk video,” paparnya.

Sementara itu, Asmaul Husna, S.Pd, M.Si., guru SDN Baru 01 Pagi Pasar Rebo Jakarta Timur menambahkan, untuk menjadi pendidik yang kreatif dan produktif perlu proses. Yang penting harus memulainya dan selalu istiqomah dengan apa yang sudah dilakukan. Apalagi jika sekolahnya terpilih untuk menjalankan program sekolah penggerak. Guru bisa semakin leluasa untuk berinovasi dan produktif dalam mengembangkan kreativitasnya.

“Melalui program sekolah penggerak dari capaian pembelajaran yang diberikan pemerintah, guru bisa mengembangkan tujuan pembelajaran atau alur tujuan pembelajarannya sendiri. Kemudian diberikan keleluasaan dalam membuat bahan ajarnya. Melalui keleluasaan dalam memberikan bahan ajar ini kita dapat memberikan materi ajar yang sesuai dengan karakter peserta didik. Peserta didik bisa disiapkan untuk memiliki kompetensi dan karakter seperti yang tertuang dalam 6 dimensi profil pelajar Pancasila,” tutupnya. (Hendriyanto)