Sudah lebih dari 7 bulan satuan Sekolah Dasar menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Tentu bukan hal yang mudah khususnya bagi para guru yang harus meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendampingi peserta didiknya dalam melaksanakan pembelajaran dari rumah.
Meski demikian banyak cara yang dapat dilakukan oleh para guru untuk melahirkan kreativitas pembuatan materi untuk peserta didik dengan memanfaatkan teknologi informasi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd dalam kegiatan webinar Upgrade Ilmu untuk Guru: "Cara Asik Membuat Video Edukatif" yang dilaksanakan pada Sabtu 7 November 2020.
“Perkembangan teknologi yang terjadi di dunia khususnya di masa pandemi ini telah membantu kita memudahkan dan mempercepat informasi. Selain itu juga melalui teknologi kita bisa membuat konten yang mudah dipahami. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk mengemas pembelajaran yang harus ditransfer pada peserta didik dan orang tua,” ujar Sri Wahyuningsih.
Ia menegaskan membuat konten yang kreatif untuk para peserta didik melalui media teknologi tentunya diperlukan keterampilan tersendiri salah satunya adalah skill dalam pembuatan video. Akan tetapi melalui perkembangan teknologi ini skill pembuatan video dapat dipelajari dengan mudah dan sederhana cukup hanya melalui smartphone.
“Bapak dan ibu guru jangan khawatir membuat video diera saat ini tidak sulit. Cukup melalui smartphone semua bisa membuat video. Tapi tentunya harus di disajikan video pembelajaran yang mudah dipahami oleh anak-anak mulai dari kontennya, alur penyampaiannya hingga tekniknya,” kata Direktur Sekolah Dasar ini dengan tegas.
Sri melanjutkan pembelajaran melalui audio visual sangat efektif bagi anak-anak karena belajar melalui video yang dilihat langsung oleh anak-anak ini akan memudahkan dalam membangun imajinasi peserta didik sehingga peserta didik akan mudah mengimplementasikan kembali apa yang dimaknai dari video tersebut.
“Saya berharap melalui teknologi sebagai transformasi pembelajaran meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh peserta pendidik di seluruh Indonesia. Bahkan melalui teknologi ini bapak dan ibu guru bisa memanfaatkan sosial media pribadinya untuk mengupload karyanya. Namun alangkah baiknya kalau karyanya juga menebar manfaat melalui satu platform yang sudah dikembangkan oleh Direktorat Sekolah Dasar dalam rangka menyebarkan best practice yang sudah bapak ibu guru lakukan supaya lebih masif lagi dan menebar manfaat untuk seluruh peserta didik di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu Danang Sutowijoyo dari Pusdatin Kemendikbud RI yang merupakan salah satu narasumber dalam kegiatan webinar ini menyampaikan, perlunya video pembelajaran di satuan pendidikan karena video pembelajaran menyajikan pesan dan informasi secara serempak kepada seluruh siswa serta mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
“Selain itu video pembelajaran juga dapat merangsang partisipasi aktif siswa dan dapat menyampaikan informasi abstrak yang sulit menjadi mudah dipahami dan dapat disajikan secara sederhana,” tutur Danang.
Danang melanjutkan ada beberapa tahapan dalam membuat video pembelajaran. Diantaranya adalah analisis, perancangan, produksi dan pemanfaatan.
“Pertama kita harus analisis dulu kebutuhan video lalu kita merancang ide dan materi untuk menentukan format video. Kemudian melakukan tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Terakhir kita harus tahu kemana dan ke siapa kita dapat memanfaatkan video pembelajaran tersebut,” Imbuh Danang. (Kumi/Hendri)