Anak SD Sedang Makan

Saat ini banyak sekali jajanan yang beredar memiliki kandungan gula dan garam yang cukup tinggi. Apabila jajanan-jajanan ini dikonsumsi anak secara berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak. Makanan tinggi kandungan garam misalnya, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko hipertensi atau darah tinggi. 

Salah satu unsur yang membentuk garam dapur adalah sodium. Dalam label kemasan yang umum di Indonesia, kandungan garam yang tercantum di kemasan diwakili oleh unsur natrium/sodium.

 

Batas Konsumsi Harian Garam 

Kementerian Kesehatan melalui Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 menganjurkan konsumsi natrium/sodium tidak melebihi 2000 mg per orang per hari. Ini berarti sekitar 5000 mg garam dapur. 

Dari angka tersebut, ternyata anak-anak membutuhkan garam yang lebih sedikit. Menurut NASEM (National Academy of Sciences, Engineering and Medicine), kebutuhan sodium anak umur 4-8 tahun adalah 1000 mg atau setara dengan 2500 mg garam dapur.  Sedangkan, anak berusia 9-13 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi sodium tidak lebih dari 1200 mg per hari atau sekitar 3000 mg garam dapur sehari.

 

5 tips mengurangi konsumsi garam anak.

  1. Dampingi anak saat memilih jajanan

Dampingi anak saat memilih jajanan, beri pengertian tentang kandungan sodium yang terdapat dalam makanan tersebut. Apabila sudah dapat membaca, ajak anak untuk membandingkan jumlah sodium yang terdapat dalam satu produk dengan produk yang lain. lalu, pilih makanan yang lebih rendah kandungan garamnya..

  1. Membawakan Bekal 

Membawakan bekal anak dapat menjadi pilihan bagus yang akan membantu mengurangi konsumsi jajanan tinggi garam. Pastikan makanan yang dijadikan memiliki gizi seimbang. Usahakan untuk tidak memberi anak bekal mie instan, karena mie instan memiliki kandungan sodium yang sangat tinggi. 

  1. Beli makanan yang fresh

Usahakan untuk membeli bahan makanan seperti ikan, daging, sayur dan buah segar bukan kalengan, atau yang sudah diasinkan. 

  1. Biasakan anak konsumsi sayur dan buah

Biasakan anak untuk memilih sayur dan buah sebagai cemilan dibanding makanan olahan. Ganti persediaan jajanan di rumah dengan stok sayur dan buah. 

  1. Jadi role model bagi anak

Anak akan cenderung mencontoh perilaku orang tua. Oleh karena itu, orang tua perlu memberi contoh anak dalam memilih makanan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Michelle Draxten dan tim menemukan bahwa ada korelasi positif antara teladan konsumsi buah dan sayur. penelitian itu menunjukkan bahwa anak cenderung mengkonsumsi buah dan sayur lebih banyak saat orang tua memberi teladan. 

 

Nah itu dia tips mengurangi konsumsi sodium anak yang dapat diterapkan oleh sobat SD semua. Yuk kita wujudkan gerakan sekolah dimulai dari bijak memilih makanan.  

 

Penulis: Sifa Lutfiyani Atiqoh

Sumber