Dimulai sejak tahun 2008, PBB menetapkan tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS).  Tema HCTPS tahun ini adalah tangan bersih untuk semua, sehingga yang menjadi fokus yaitu semua memiliki kesempatan untuk melakukan cuci tangan, termasuk peserta didik di sekolah. Tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian anak-anak akibat penyakit diare yang timbul karena kurangnya akses pada air bersih, sarana sanitasi dan sarana cuci tangan. Penderitaan karena sakit diare dapat dikurangi dengan melakukan cuci tangan pakai sabun, di mana menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan langkah kecil untuk memulai hidup sehat. Perilaku sederhana ini bisa melindungi peserta didik dari penyakit seperti diare dan saluran pernapasan. Untuk itu Kemendikbud khusus Direktorat PSD menghimbau sekolah dasar agar melakukan kegiatan bersama cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir setelah melakukan beberapa kegiatan di sekolah. Kegiatan CTPS dapat dikombinasikan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya antara lain mengkonsumsi makanan sehat bersama, membersihkan sampah di lingkungan sekolah, memberantas jentik nyamuk serta melakukan kerja bakti bersama warga sekolah. Pembiasaan praktek cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan sekolah dalam menjalankan program UKS dan sebagai bagian dari implementasi penguatan pendidikan karakter (PPK). Nilai inti PPK seperti gotong royong, kemandirian, serta integritas dapat diterapkan dalam kegiatan cuci tangan pakai sabun yang dilakukan bersama dan serentak oleh seluruh sekolah di Indonesia. Sampai saat ini, berdasarkan analisa Dapodik 2018 jumlah sekolah dasar yang memiliki sarana cuci tangan lengkap dengan air mengalir dan sabun sebanyak 42%. Sisanya sebanyak 25% SD sudah memilih sarana cuci tangan, namun belum dilengkapi dengan sabun atau air mengalir. Sedangkan 33% SD tidak memiliki sarana cuci tangan. Untuk itu kita perlu memastikan warga sekolah berkontribusi merencanakan program cuci tangan pakai sabun bersama. Sesuai dengan topik HCTPS tahun ini tangan bersih untuk semua, yang berarti tidak ada yang tertinggal untuk melakukan kegiatan ini bersama-sama. Maka, diharapkan dengan adanya peringatan HCTPS maka sekolah dapat berupaya melengkapi sarana CTPS. Sarana CTPS tidak harus terbuat dari material yang mahal, dari bahan yang tersedia di sekitar sekolah seperti jerigen bekas, botol bekas atau ember juga dapat dijadikan tempat cuci tangan.  SDN 6 Palu menggunakan botol gallon sebagai sarana cuci tangan. SDN Gentra Maksedas menggunakan botol minum bekas yang diikat dengan tali.           Jerigen bekas juga dapat digunakan sebagai sarana cuci tangan. (Aline Ardhiani)  

Logo HCTPS terdiri dari air, sabun dan tangan: