Guru Bagikan Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Modul Ajar

Tingkat pembelajaran peserta didik di Indonesia, termasuk jenjang sekolah dasar, belum sesuai harapan. Kondisi ini diperburuk oleh datangnya pandemi Covid-19 yang menghambat pembelajaran anak. Dengan demikian sangat dibutuhkan akselerasi baru untuk percepatan pembelajaran supaya peserta didik bisa mengejar ketertinggalan materi dan capaian belajar.

Untuk itulah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka yang merupakan bagian dari serangkaian program Merdeka Belajar, untuk mengatasi ketertinggalan para peserta didik.

“Kurikulum Merdeka ini sebagai tindak lanjut dari Kurikulum Paradigma Baru yang sebelumnya pernah diimplementasikan di Sekolah Penggerak. Jadi Sekolah Penggerak tidak akan kesulitan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka ini,” kata Jumeri, S.TP., M.Si., Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Dasar dalam kegiatan Penyusunan Modul Ajar Sekolah Dasar Tahap III, yang diselenggarakan di Bintaro, Tangerang pada 10-13 Oktober 2022.

Guru Bagikan Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Modul Ajar

 

Dari hasil pengamatan, lanjut Jumeri, tingkat pemahaman terkait implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh pelosok negeri ini relatif tidak sama. Upaya yang dilakukan agar satuan pendidikan memiliki pemahaman yang relatif sama adalah dengan membuat platform Merdeka Mengajar, yang semua guru bisa mengakses, sehingga pemahamannya terhadap Kurikulum Merdeka diharapkan bisa berjalan seirama.

“Kalau kita menggunakan cara lama tanpa adanya platform yang bisa diakses untuk semua, pertama memakan biaya besar dan kedua, bisa jadi adanya distorsi informasi yang disampaikan oleh instruktur pusat ke tingkat provinsi, dan turun lagi ke tingkat kabupaten/kota, sehingga ada perbedaan pemahaman. Hal ini tentu saja bisa menimbulkan penafsiran yang berbeda beda. Oleh karenanya saya berharap melalui platform Merdeka Mengajar ini kita memiliki pemahaman yang sama, sehingga ikhtiar kita untuk menuntaskan permasalahan pendidikan di Indonesia bisa sesuai harapan,” paparnya.

Guru Bagikan Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Modul Ajar

 

Dalam mengakses platform Merdeka Mengajar, pemerintah sadar betul masih ada tantangan terutama di daerah yang belum memiliki perangkat teknologi informasi dan komunikasi, ditambah lagi akses internet yang belum memadai. Inilah yang menjadi fokus pemerintah untuk diatasi secara bertahap.

Agar pemahaman terhadap implementasi Kurikulum Merdeka tersampaikan dengan baik, Jumeri mendorong Kepala Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak membagikan praktik baiknya. Praktik baik itu sebaiknya juga disampaikan melalui modul. Modul tersebut bisa diunggah di platform Merdeka Mengajar sehingga semua guru di Indonesia bisa membaca dan mempraktikkannya.

Guru Bagikan Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Modul Ajar

Untuk tujuan inilah Direktorat Sekolah Dasar menggelar kegiatan Penyusunan Modul Ajar Sekolah Dasar yang pekan ini telah memasuki tahap III. Peserta kegiatan ini adalah sekitar 70 guru dari Sekolah Penggerak dari berbagai daerah di Indonesia. Para guru itu membuat modul ajar berdasarkan pengalaman mereka mengajar selama ini. Modul ajar ini kemudian akan dikurasi bersama para ahli.

Dr. Ir. Eko Warisdiono, M.M., Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar menyampaikan, kegiatan Penyusunan Modul Ajar Sekolah Dasar Tahap III ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Tujuan kegiatan adalah untuk menghasilkan modul ajar sekolah dasar semua mata pelajaran, kecuali mata pelajaran agama dan PJOK yang sudah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek.

Direktorat Sekolah Dasar memprogramkan kegiatan penyusunan modul ajar ini ke dalam dalam lima tahap. Kegiatan yang kita laksanakan sekarang ini adalah tahap ketiga. Dari tahap satu dan dua kita sudah menghasilkan draf modul ajar yang dipandu oleh tim dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran. Di tahap tiga ini kita terus sempurnakan draf modul ajar tersebut. Pekan depan, pada kegiatan tahap IV akan dilakukan uji keterbacaan,” katanya.

Sehingga pada tahap kelima nantinya akan memfinalkan berdasarkan hasil uji keterbacaan tersebut, dan hasil akhirnya akan di-upload di platform Merdeka Mengajar. (Hendriyanto)

Penulis: Hendriyanto
Editor: Lailatul Machfudhotin