Setelah sukses dengan Program Kampus Mengajar Perintis yang dilaksanakan pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meresmikan Program Kampus Mengajar Angkatan Pertama. Program ini melibatkan 14.661 mahasiswa yang akan ditempatkan di 70% wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Para mahasiswa dan mahasiswi terpilih ini akan ditempatkan di 4.810 sekolah dasar negeri dan swasta yang berada menyebar di 458 kabupaten dan kota.

Pramoda Dei Sudarmo, MBA., MPA., Staf Khusus Mendikbud Bidang Kompetensi dan Manajemen menyampaikan, ada tiga alasan yang selalu disebutkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Program Kampus Mengajar sebagai salah satu jawaban untuk menyelesaikan issue pendidikan di Tanah Air.

Poin yang pertama, ujar Dei, adalah untuk memecahkan persoalan dimana pendidikan harus memamudkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepala dinas, kepala sekolah dan guru merupakan orang-orang yang luar biasa pengalamannya menjadi garda terdepan Pendidikan di Indonesia. Tapi pengalaman, kebijaksanaan dan ilmu yang sudah banyak ini akan bisa lebih dahsyat lagi kalau dikolaborasikan dengan teknologi.

”Nah, adik-adik mahasiswa yang nanti akan membantu dan akan mendukung proses pembelajaran ini. Anak-anak muda ini tidak asing dengan perkembangan teknologi. Jadi kolaborasi ini sangat luar biasa antara pengalaman, ilmu, kebijaksanaan, teknologi dan juga semangat adik-adik mahasiswa,” paparnya dalam Rapat Koordinasi Program Kampus Mengajar Tahun 2021 yang digelar secara daring pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Alasan yang kedua, Dei melanjutkan, dengan kehadiran para mahasiswa yang akan membantu mengajar di satuan pendidikan sekolah dasar di setiap daerah akan turut membantu memberi inspirasi dan membantu mengubah hidup para mahasiswa dalam perspektifnya tentang pendidikan.

“Insya Allah para mahasiswa ini juga memberikan inspirasi dengan skala yang besar dan riil di bidang pendidikan. Jadi akan lahir kolaborasi antara guru dan mahasiswa untuk saling belajar satu sama lain,” imbuhnya.

Alasan yang ketiga dan menjadi poin yang terpenting adalah, program kampus mengajar ini skalanya lumayan besar yakni hampir 15.000 mahasiswa yang sudah terpilih, dan mereka bukan pelajar biasa. Karena para mahasiswa ini sudah melalui seleksi yang luar biasa ketatnya yang dilakukan oleh Kemendikbud.

“Jadi mohon sebanyak mungkin kita ingat hal-hal positif agar semangat gotong-royong yang selalu ditekankan Bapak Presiden untuk memecahkan isu pendidikan ini berjalan lancar. Kesuksesan program ini bukan tergantung pada satu pihak melainkan bergantung pada semua pihak, terutama dukungan dari para guru,” ujarnya.

Dra. Sri Wahyuningsih M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud menambahkan, Program Kampus Mengajar ini sebuah program kolaborasi yang luar biasa antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bersama Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Melalui program ini menunjukan bagaimana pendidikan tinggi dapat juga berkolaborasi dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar.

“Program Kampus Mengajar tentunya memiliki tujuan yang sangat luar biasa dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, khususnya di sekolah dasar melalui pelibatan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran. Kesuksesan program ini tentu melibatkan semua pihak,” kata Direktur Sekolah Dasar.

Beliau melanjutkan, para mahasiswa terpilih ini akan bertugas selama 14 minggu di satuan pendidikan sekolah dasar, terutama sekolah yang masih sangat memerlukan bantuan.

“Jadi kami memprioritaskan sekolah-sekolah yang terakreditasi C untuk dibantu oleh para adik-adik mahasiswa ini. Selain karena memang akreditasi C berdasarkan data yang kami miliki masih memerlukan bantuan dari berbagai aspek, khususnya pada upaya pencapaian standar nasional pendidikan. Kami juga belajar dari pengalaman program Kampus Mengajar Perintis yang sudah dimulai pada tahun 2020, khusus di daerah 3T dan sekolah-sekolah terakreditasi C sangat memberikan impact yang baik,” tutur Sri Wahyuningsih.

Kehadiran para mahasiswa melalui Program Kampus Mengajar ini, lanjut Sri, sangat membantu untuk meningkatkan pelayanan di satuan pendidikan sekolah dasar. “Peran adik-adik mahasiswa ini harus kita dorong untuk bisa memfasilitasi pembelajaran di satuan pendidikan khususnya di masa pandemi ini,” tutup Sri Wahyuningsih. (Hendriyanto)