Hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca berada pada skor rata-rata 371, sementara rata-rata OECD berada pada skor 487.

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian skor tersebut, termasuk diantaranya karena ketersediaan sumber belajar yang dapat diakses oleh guru dan peserta didik. Khususnya ketersediaan sumber belajar berupa buku nonteks pelajaran yang dirasa masih menjadi permasalahan.

Kehadiran sumber belajar yang menyenangkan sangat dinanti untuk dapat meningkatkan minat peserta didik agar lebih semangat belajar. Direktorat Sekolah Dasar menginisiasi perlunya penyediaan alternatif sumber belajar yang dapat diakses oleh guru dan peserta didik dalam berbagai moda, termasuk dalam bentuk komik pembelajaran. Upaya penyediaan diawali dengan diselenggarakan lomba penulisan komik pembelajaran yang menghasilkan 21 naskah berupa komik dan cerita bergambar terkait pembelajaran, diantaranya:

  1. Cergam Bencana di Pulau Seberang
  2. Cergam Petualangan Remi
  3. Cergam Keajaiban Batik
  4. Cergam Roti Panggang Isi
  5. Cergam Nastar Salak Ajaib
  6. Tiada Hari Tanpa Iklan
  7. Terjebak di Hotel Bendera
  8. Misteri Ruang Putih
  9. Misteri Suara Grook-Grook
  10. Lorong Waktu
  11. Teka-teki Puisi
  12. Aku Suka Berpantun
  13. Cerita dari Luar Angkasa
  14. Gerak dan Gaya
  15. Rahasia Air
  16. Mengejar Asa di Kota Yogya
  17. Misteri Bau
  18. Rahasia Bakat Terpendam
  19. Detektif Pengolah Data
  20. Petualangan di Negeri Merah
  21. Petualangan di Negeri Kaktus

 

Seiring dengan perkembangan kebijakan tentang buku bacaan yang harus melalui proses penilaian kelayakan sebagai penunjang pembelajaran, naskah komik dan cerita bergambar tersebut perlu melewati uji kelayakan sebagai buku nonteks pelajaran. Uji kelayakan dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kelayakan buku nonteks pelajaran yang mencakup aspek materi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafikaan yang telah dikembangkan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.