Tumbuhkan Jiwa Pelajar Pancasila  Melalui Karya

Kreativitas anak-anak tak pernah mati meski di tengah pandemi Covid-19. Peserta didik sekolah dasar berbagi cerita bagaimana mereka berkarya, berkolaborasi dengan teman, guru dan orang tua. Kisah mereka disampaikan dalam Webinar Tunas Pancasila Berkolaborasi Mengukir Karya yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar pada Senin, 15 November 2021. Webinar tersebut dapat ditonton ulang di Yotube dengan link berikut ini: https://youtu.be/J40uXIsW2dw.

Enfira Yanuaristi dari Direktorat Sekolah Dasar yang memandu acara webinar tersebut mewawancarai peserta didik dari SDN 2 Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Mereka adalah Hanna Sofiatun, Hafizh Lutfhi Harel Hasni, dan Cyla Akselia Nawra.

Hanna Sofiatun menceritakan karya video yang ia buat bersama orangtua dan gurunya. Dalam video tersebut Hana menceritakan kegiatan beribadah umat Hindu.

Tumbuhkan Jiwa Pelajar Pancasila  Melalui Karya

“Aku beragama Islam tapi aku senang membuat karya video antar umat beragama ini. Aku dibantu oleh bunda saat membuat video dan juga Kak Hepi sebagai narasumbernya,” tutur Hanna menceritakan pengalamannya.

Ia menyampaikan dari karya video tersebut banyak pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya tentang toleransi dan menambah wawasan terkait perbedaan dari agama yang lain.

“Kita umat Islam itu kan beribadahnya di Masjid. Nah, kalau umat Hindu beribadahnya di Pura. Kita juga perlu mengenal rumah-rumah ibadah yang berbeda-beda dan kita harus saling menjaga keasrian rumah ibadah masing-masing,” ujar Hanna.

Semenatra itu Cyla Akselia Nawra juga tidak kalah kreatifnya. Ia beserta teman dan gurunya membuat video kegiatan saat ia dan teman-temannya melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Dimulai dari kegiatan berwudhu sebelum masuk kelas, belajar hingga berinteraksi dengan teman-temannya.

“Video itu hasil karya aku, teman-teman dan dibantu oleh guru. Sebelum membuat video aku dan teman-teman latihan dulu terutama tentang tata cara dan doa-doa berwudhu selama dua minggu,” tuturnya.

Karena akting Cyla yang bagus dan natural, saat ditanya apakah ia ingin menjadi aktris, Cyla menjawab ia bercita-cita menjadi seorang dokter. “Aku nggak mau jadi artis takutnya waktunya ribet. Aku pengen jadi dokter aja,” ujar Cyla.

Kemudian dari karya video tersebut Cyla mengatakan pesan yang ingin disampaikan adalah tentang kebersamaan, toleransi dan saling menghargai sesama.

Tumbuhkan Jiwa Pelajar Pancasila  Melalui Karya

“Melalui video itu Cyla ingin menyampaikan tentang persahabatan, toleransi sesama teman, harus menghormati terhadap yang lebih tua,” katanya.

Melalui karya praktik baik yang dibuat oleh Hanna dan Cyla, banyak nilai-nilai Pancasila yang disampaikan. Diharapkan ini menjadi contoh bagi tunas-tunas Pancasila untuk terus berkreativitas, bersinergi, kolaborasi, berkarya dan berprestasi. Agar dapat menumbuhkan jiwa Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak-anak Indonesia sebagai tunas Pancasila.

Tumbuhkan Jiwa Pelajar Pancasila  Melalui Karya

Dalam Profile Pelajar Pancasila terdapat  enam ciri utama yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. (Hendriyanto)