Hari Jumat, 27 November 2020, kami tim fasilitator dari Yayasan Pendidikan Pramudya yang didampingi langsung oleh team leader melakukan identifikasi awal dengan berkunjung langsung ke sekolah dasar sasaran yang ada di wilayah Bangka Tengah.
Seperti diketahui, Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud menyelenggarakan program Kejar Mutu penanganan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Kejar Mutu tahun 2020 dilaksanakan melalui kemitraan dengan perguruan tinggi, yayasan, organisasi kemasyarakatan sebagai penggiat pendidikan.
Mitra Direktorat Sekolah Dasar melakukan pendampingan psikososial dan penguatan implementasi modul pembelajaran, baik peserta didik, guru maupun orang tua di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) dan non 3T yang berpotensi terganggu pelaksanaan kegiatan belajarnya disebabkan karena keterbatasan sumber daya dan sarana prasarana.
Yayasan Pendidikan Pramudya adalah salah satu lembaga yang bekerja sama dengan Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud dalam program ini. Sekolah sasarannya ada di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Perjalanan dimulai dengan pemaparan di basecamp oleh team leader untuk memastikan seluruh tim memahami betul apa yang akan dicapai target kegiatan hari itu.
Kunjungan pertama kami disambut oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Selan, Sunardi, tepatnya 40 menit jarak dari basecamp kami tempati. Kedatangan kami disambut degan baik. Tampak para guru sudah menyiapkan sarapan pagi untuk kami.
”Dinikmati dulu pak makanan khas daerah kami. Kami tahu bapak dan ibu belum sarapan dari basecamp karena pagi sekali berangkat,” ungkap Syafik, salah seorang guru saat menawarkan kami makan pagi.
Pertemuan tersebut berlanjut dengan diskusi ringan yang berkaitan dengan kesiapan masyarakat sekolah yang menjadi sasaran.
”Di daerah kami ini, tepatnya 4 kilometer jaraknya dari sekolah ini, ada warga yang dinyatakan positif Covid-19. Kami belum bisa beraktivitas apapun meskipun sudah ada himbauan dari Kepala Dinas Pendidikan untuk menggelar pembelajaran tatap muka mulai hari Senin esok,” cerita Pak Sunardi, guru yang 2 tahun lagi akan pensiun.
Kami (tim fasilitator) putuskan, sebelum melakukan aktivitas pendampingan psikososial di SD Negeri 10, kami menunggu konfirmasi terlebih dahulu dari Kepala Sekolah yang akan berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat.
Perjalanan selanjutnya kami bergerak ke SD Negeri 11 Sungai Selan. Jarak tempuh dari SD Negeri 10 ke SD Negeri 11 kurang lebih 21 km dengan melewati perkebunan sawit yang cukup luas.
Kami disambut hangat oleh Bapak Sahri, Kepala SDN 11 Sungai Selan. Dari sejak kami turun dari mobil tampak dewan guru sudah siap menyambut kedatangan kami, terlihat sudah rapi ruang tamu yang didesain khusus untuk menyambut kedatangan tim.
"Kami sudah menunggu dari jam 8 pagi tadi, kebetulan memang Pak Cipto yang sudah mendapatkan informasi dari awal sudah mengabarkan ke kami bahwa akan ada tim dari Yayasan Pendidikan Pramudya datang ke lokasi," papar Sahri.
Di sekolah ini kami dapatkan jadwal pertemuan pada pagi hari di hari Senin. Karena di SD Negeri 11 ini sudah siap menerima dan mendapatkan pendampingan.
Perjalanan berlanjut ke lokasi SD Negeri 13 Sungai Selan, jarak dari SD Negeri 11 Sungai Selan ke SD Negeri 13 adalah 9 km. Kami melihat sekolah ini sangat pandai menata ruang, terlihat dari halaman yang rapi dan asri dengan tetap menjaga kebersihan.
Di SD Negeri 13 ini kami disambut oleh Kepala Sekolah yang sudah menunggu. Karena kekhawatiran datang terlalu siang, kami diminta untuk datang lebih cepat di grup WhatsApp yang kami buat Khusus untuk komunikasi dengan para Kepala Sekolah.
"Sekolah kami sudah siap sejak Pak Arwan datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, lalu esok hari saya tentukan waktu, dan kami mohon tim menjelaskan secara utuh nanti Senin untuk memulai pendampingan,” ungkap bapak Kalok.
Perjalanan dilanjutkan ke SD Negeri 18 Sungai Selan. Jarak dari SD Negeri 13 ke SD Negeri 18 ialah 4 km. Dengan waktu tempuh yang sedikit kami bisa kejar sebelum waktu jumatan tiba. Di SD Negeri 18 Sungai Selan ini kami terkejut bangga dan haru. Kepala SD Negeri 18 Sungai Selan, Ibu Tri Sumarsih menyiapkan kedatangan kami dengan penuh haru.
Tampak berjejer Ibu dan Bapak Dewan Guru menyambut kedatangan kami dan kami memasuki ruangan perpustakaan sederhana yang disulap untuk pertemuan perdana di SD Negeri 18 Sungai Selan.
"Kami menantikan program semacam ini. Kami perlu diberikan arahan, selama ini masyarakat sulit mendapatkan metode pembelajaran yang baik di tengah pandemi Covid-19. Kami butuh diajarkan bagaimana cara membuat Zoom Meeting, Google Class Room, kami kekurangan SDM,” Isak Ibu Tri.
"Bapak dan Ibu Guru yang hadir hari ini berharap pihak Yayasan yang ditunjuk oleh Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud untuk totalitas meningkatkan mutu sekolah. Kami ingin sekolah kami khususnya peserta didik yang notabenenya anak dari para petani bisa mendapatkan haknya sebagai siswa apalagi di tengah zaman sulit pandemi ini,” lanjut Kepala Sekolah.
Pukul 11.14 kami pamit karena satu sekolah tidak dapat kami kejar melihat lokasi yang jauh, sekitar 42 km dari SD Negeri 18 Sungai Selan. Kami kejar di hari Senin untuk dibagi tugas dengan tim yang sudah teridentifikasi dan disinkronkan dengan kondisi dan waktu sekolah sasaran. (Penulis: Tim Fasilitator Yayasan Pendidikan Pramudya)