Gelar Wicara KSS

Malang, 18 Agustus 2023 – Gerakan Sekolah Sehat sebagai upaya secara bersama-sama dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik perlu untuk terus digalakkan. Dalam Upaya mengkampanyekan Sekolah Sehat dan sekaligus menyemarakkan HUT ke-78 Republik Indonesia, Direktorat Sekolah Dasar bekerjasama dengan Pemerintah Kota Malang menyelenggarakan Pentas ceria Indonesia  Merdeka dan Gelar Wicara dengan tema “Kampanye Sekolah Sehat Wujudkan Generasi Hebat”. Kegiatan yang digelar di SD Negeri Model Kota Malang ini dirancang dengan mengedepankan suasana riang dan gembira. Kegiatan diawali dengan Pentas Ceria Indonesia Merdeka yang menampilkan Marching Band SDN Model Kota Malang, menyanyikan bersama lagu Indonesia Merdeka oleh anak-anak SD dari 5 Kecamatan di Kota Malang, dan tak lupa Senam Sekolah Sehat yang diikuti oleh walikota Malang, semua undangan, guru dan siswa. Pelaksanaan Gelar Wicara juga tak kalah menarik, karena dikemas dalam suasana ceria dan dimeriahkan juga dengan penampilan Kak Ria Enes dengan “Boneka Susan”nya.

Ada pesan penting yang tertangkap dari pelaksanaan Gelar Wicara ini, yaitu momentum untuk membangun sinergi, saling berbagi, saling menginspirasi untuk sama-sama berupaya lebih baik lagi, demi mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter. “Ini tentang semangat dan sinergi. Bila semua digabungkan, maka hasilnya akan sangat luar biasa,” ungkap Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala BBPMP Jawa Timur, Sujarno, Jumat (18/8).

Bagi Direktorat SD, Kampanye Sekolah Sehat merupakan satu kesatuan ekosistem, tidak bisa berdiri sendiri. Itu sebabnya semua diajak berbagi peran, bergotong royong, maju bersama dalam kebersamaan. Ibarat bermain simponi orkestra, kampanye sekolah sehat harus terus dimainkan banyak pihak agar bisa menghasilkan nada yang indah ketika dimainkan bersama-sama dalam satu kesatuan.

Lebih lanjut Muhammad Hasbi menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kampanye Sekolah Sehat merupakan kebijakan strategis Kemendikbudristek, dengan tiga poin pembiasaan yang menjadi fokus utama, yaitu sehat fisik, sehat bergizi dan sehat imunisasi. Sehat bergizi diaplikasikan dengan program pembiasaan minum air putih minimal dua gelas sehari selama kegiatan di sekolah. Murid juga didorong untuk membawa botol air atau tempat air sejenis, sementara sekolah diharapkan dapat mengupayakan ketersediaan air putih untuk keperluan murid mengisi ulang botol air minumnya. Selain itu, juga ada program makan/sarapan bersama di sekolah, termasuk makan buah atau sayur, minimal satu kali seminggu. Untuk sehat fisik, didorong melalui program peregangan, senam Kesegaran Jasmani atau senam kreasi lainnya, serta permainan rakyat dan olah raga tradisional.

“Sekolah sehat bukan sekedar program, tetapi merupakan sebuah gerakan bersama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, sekolah, peserta didik, orang tua, hingga mitra swasta serta nirlaba,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, yang secara resmi membuka kegiatan ini, dalam arahannya menyampaikan bahwa implementasi sekolah sehat harus didorong melalui perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Pola makan yang seimbang, aktivitas fisik, higiene pribadi, dukungan emosional, dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Lebih lanjut Sutiaji menyampaikan bahwa sesuai pepatah arab “al ‘aqlus salim fil jismi salim”, akal yang sehat terdapat dalam badan yang sehat, artinya otak dan pikiran peserta didik akan mampu bekerja dan mengikuti pembelajaran dengan baik, apabila didukung dengan Kesehatan yang baik. “Kesehatan secara umum mencakup dua hal saja, yaitu sehat jasmani dan sehat rohani. Adapun sehat fisik, sehat  bergizi dan sehat imunisasi ketiganya adalah bagian dari ikhtiyar untuk memperoleh sehat jasmani. Dan yang tidak kalah pentingnya harus terus ditumbuhkan adalah Kesehatan Rohani atau Kesehatan mental”, ungkapnya.

 “Peningkatan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik tidak dapat hanya ditumpukan kepada pemerintah dan sekolah, sekolah sehat merupakan tanggungjawab bersama berbagai pihak, dibutuhkan adanya partisipasi dan kolaborasi antara pemerintah baik pusat maupun daerah, sekolah, orangtua, masyarakat, dan para mitra pembangunan,” pungkasnyanya.

Gelar wicara ini diikuti oleh 150 peserta dari berbagai unsur antara lain peserta didik, guru, kepala sekolah, pengurus MKKS, pengawas sekolah, Tim Pembina UKS, orang tua murid/Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, BBPMP Jawa Timur dan BBGP Jawa Timur.

Hadir sebagai narasumber dalam Gelar Wicara ini antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Kepala SDNegeri Model Kota Malang, Lead Peningkatan Status Kesehatan Sekolah, Project Management Office 11 – Gerakan Sekolah Sehat, Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Kemendikbudristek.

Gelar Wicara Kampanye Sekolah Sehat

Kepala SD Model Kota Malang, sekaligus peraih juara 1 Kategori Sekolah dengan Pencapaian Terbaik pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2018, Anita Rosemaria membagi pengalamannya bahwa awalnya banyak peserta didik yang tidak memahami dan menyadari pentingnya pola hiup bersih dan sehat. Mereka tidak menjaga kebersihan pribadi dengan baik, tidak mencuci tangan secara teratur, yang kemudian berdampak menjadi lebih mudah terkena infeksi dan penyakit.

Seiring dengan adanya Gerakan Sekolah sehat,  Anita bersama para guru terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peserta didik  dan melakukan pembiasaan pola hidup sehat. “Semboyan dan prinsip kami adalah semua warga sekolah harus sehat dan sehat dimulai dari saya. Ketika siswa dan warga sekolah sehat, sekolah akan menjadi hebat, dan prestasi akan meningkat,” ujarnya.

Bagi Anita, sekolah bukan hanya tentang mengajarkan siswa membaca, menulis, dan berhitung. Lebih dari itu, ia sekolah harus mampu menumbuhkan kesehatan peserta didik yang meliputi Kesehatan jasmani, kesehatan mental dan Kesehatan sosial. Kesehatan jasmani harus didukung oleh Kesehatan lingkungan sekolah dan perilaku kebiasaan siswa untuk memperoleh kondisi yang lebih sehat, bugar dan energik. Untuk meujudkan kesehatan jasmani tersebut, SDN 1 Model Malang telah mengimplementasikan Kampanye Sekolah Sehat, yaitu melalui pembiasaan sehat fisik, sehat bergizi dan sehat imunisasi. Anak-anak telah terbiasa membawa bekal air minum dan makanan, serta melakukan berbagai aktifitas fisik baik  melalui bermain, olahraga maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Kampanye Sekolah Sehat

“Sekolah sehat memiliki potensi untuk meningkatkan prestasi akademis. Siswa yang sehat secara fisik dan mental cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik, meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat. Mereka juga memiliki pola tidur yang lebih baik, yang secara langsung mempengaruhi kualitas kognitif dan respons belajar,” ungkapnya.

Senada dengan Anita, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menyampaikan bahwa program sekolah sehat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial dan hubungan yang baik. “Ini membantu terciptanya lingkungan yang peduli, mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, empati, dan toleransi,” ujarnya.

Lebih lanjut Suwarjana menyampaikan dalam kaitannya dengan Kampanye Sekolah Sehat, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan telah mengeluarkan Surat Edaran yang memrintahkan kepada para Kepala Sekolah untuk melakukan tuga hal, yaitu 1) Pembiasaan pola hidup bersih dan sehat sebagai penerapan dari sehat fisik, sehat gizi, dan sehat imunisasi; 2) melakukan optimaslisasi peran UKS; dan 3)  melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya sekolah sehat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Khusnul Mu’arif menyatakan bahwa dengan sekolah sehat, siswa akan belajar bagaimana menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. “Sekolah-sekolah yang mengusung konsep sekolah sehat berfungsi sebagai tempat yang mengajarkan siswa tentang gaya hidup sehat yang dapat mereka terapkan seumur hidup. Ini bukan hanya investasi dalam masa depan siswa, tetapi juga investasi dalam generasi yang akan datang,” ujarnya.

Lead Peningkatan Status Kesehatan Sekolah, Project Management Office 11 – Gerakan Sekolah Sehat, Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Kemendikbudristek, Minhajul Ngabidin, dalam paparannya menyampaikan bahwa selain sebagai sebuah kebijakan, Gerakan Sekolah Sehat merupakan seruan sosial untuk mengajak semua pihak berpartisipasi dalam upaya peningkatan Kesehatan sekolah dan Kesehatan peserta didik secara terus menerus dan berkelanjutan. Sementara itu sebagai bagian dari Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek telah mencanangkan Kampanye Sekolah Sehat yang berfokus pada peningkatan kesehatan peserta didik melalui pembiasaan 3 sehat, yaitu sehat fisik, sehat bergizi dan sehat imunisasi.

“Melalui  Kampanye Sekolah Sehat mari kita dorong munculnya program-program inovatif, kreatif, rekreatif, unik dan berkearifan lokal di semua satuan pendidikan sebagai program berkelanjutan dalam penerapan pembiasaan 3 sehat, yaitu sehat fisik, sehat bergizi dan sehat imunisasi, dan juga sehat mental” pungkasnyanya.

Gelar Wicara Kampanye Sekolah Sehat

Sementara itu, Kak Ria Enes dan  “Susan” dengan gayanya yang kocak dan menghibur dengan dikerumunin oleh anak-anak, mampu menyampaikan pesan-pesan secara sederhana tentang pentingnya menjaga kesehatan, pentingnya minum air, makan sayur dan buah, serta mengajak anak-anak untuk banyak beraktifitas fisik dengan bermain, berlari, berjalan kaki, dan berolahraga. (*)