Banyak daerah bersiap menyambut pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang akan dilaksanakan mulai Juli 2021. Sebagai bentuk persiapan, Pemerintah Kabupaten Kebumen menggelar uji coba pembelajaran tatap muka terbatas sejak Senin, 7 Juni 2021.

Uji coba tersebut dilaksanakan di 6 kecamatan zona hijau, dengan melibatkan 116 sekolah dasar (SD) dan 16 SMP. Secara keseluruhan, di Kabupaten Kebumen ada 26 kecamatan dengan jumlah SD mencapai 763 sekolah.

“Hari ini saya bersama tim dari Pemda melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas,” kata Supriyatno, M.A., Koordinator Fungsi Tata Kelola, Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, pada Jumat, 11 Juni 2021.

Tim yang melakukan monitoring berasal dari Dinas Sosial, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pendidikan, dan kecamatan.

“Bupati Kebumen punya perhatian serius pada dunia pendidikan. Seluruh Kepala UPD ditugaskan melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah yang sedang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas,” ujarnya.

Supriyatno mengatakan, komitmen kepala daerah memang berperan penting dalam suksesnya pembelajaran tatap muka terbatas. Karena ketika sekolah dibuka di tengah pandemi Covid-19 ini, tanggung jawab tidak hanya berada di pihak sekolah dan dinas pendidikan.

“Semua perangkat daerah harus terlibat, mulai dari puskesmas, dinas kesehatan, dinas sosial dan sebagainya. Kita harus gotong royong memastikan protokol kesehatan ditegakkan, melakukan mitigasi jangan sampai sekolah jadi klaster penularan Covid-19. Ini butuh kepemimpinan dari kepala daerah,” jelas Supriyatno.

Dalam kesempatan itu, Supriyatno berdialog langsung dengan murid. Anak-anak yang ikut uji coba pembelajaran tatap muka terbatas itu sangat gembira karena bisa pergi ke sekolah, bertemu dengan teman-teman dan guru. Anak-anak bosan belajar di rumah terus.

“Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas ini berjalan lancar. Daftar periksa dan protokol kesehatan dipenuhi dengan baik. Guru dan murid-murid memakai masker, tempat duduk dibuat berjarak, disediakan tempat cuci tangan pakai sabun. Saya melihat Kabupaten Kebumen siap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas,” jelasnya.

Supriyatno melanjutkan, pihaknya dari Kemendikbudristek mengapresiasi upaya pemerintah daerah mengindari terjadinya learning loss, dengan cara bergotong royong mempersiapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Ia meminta masyarakat memahami bahwa pembelajaran tatap muka terbatas ini dilaksanakan selain di dalam ruang kelas dengan jumlah siswa terbatas, juga dapat dilakukan di luar kelas. Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.

”Jadi tidak monoton belajar di dalam ruang kelas terus. Karena aktivitas di luar kelas juga sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Sekaligus memperkecil risiko penularan Covid-19. Tentunya dengan tetap menegakkan protokol kesehatan secara ketat,” katanya. (Hendriyanto)